TAKALAR | SWUARAINDONESIA.COM – Pemerintah Kabupaten Takalar unggul Pendapatan Asli Daerah (PAD), dimana satu dari tujuh program unggulan Bupati Takalar Firdaus Daeng Manye.
Dengan mengusung program ini, satu bukti bahwa Firdaus Daeng Manye sadar betul bahwa PAD Takalar sangat mungkin masih bisa kita tingkatkan.
”Ukurannya apa, terjadi growth, peningkatan, lima tahun lalu dengan lima tahun ke depan ini,” ungkapnya.
Pendapatan Asli Daerah terbagi atas dua, yaitu pajak dan retribusi.
Kaitan dengan pajak, kata Daeng Manye, perlu dipetakan jenis dan bagaimana optimalisasi penerimaannya, jadi memang harus ril pendapatan pajak untuk daerah.
”Misalnya, Pajak Bumi Bangunan, banyak pajak bumi tetapi bangunannya belum tertagi. Harusnya kan pajak bumi bangunan, tanah dan bangunan,” ungkapnya.
Ia memberi catatan, optimalisasi yang dimaksud tidak dengan menaikan beban pajaknya.
”Dengan tidak menaikan pajak, hanya kita menginvetraisir, kerja sama itu dengan BPN,” ucap Daeng Manye.
Kemudian pajak lain perlu dioptimalkan, seperti pajak reklame danlainnya.
Sementara terkait retribusi, Daeng Manye mengatakan perlu dilihat data penerimaannya dari masing-masing sumber pendapatan itu.
Pendapatan retribusi didapatkan diantaranya dari pengelolaan parkir, pasar, restoran, dan pariwisata, tidak berhenti disitu kita juga akan mencari sumber pendapatan daerah yang lain.
Penerimaan retribusi dikelola oleh Organisasi Perangkat Daerah tertentu, seperti Dinas Perhubungan, , Dinas Pariwisata, Dinas Perdagangan, Bapenda, dan Dinas Koperasi dan UMKM.
Firdaus Daeng Manye sangat yakin bahwa dengan melalui digitalisasi, pendapatan retribusi ini bisa meningkat.
”Misalnya parkir, beberapa titik parkir di Takalar ini pendapatannya, kan kita bisa lihat, terus bagaimana model pemungutan parkirnya, apakah masih dengan karcis sobek, karcis. Manual.” ungkpanya.
