MAKASSAR | SWUARAINDONESIA.COM – Tahapan penjaringan calon Rektor Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar resmi dimulai. Dari sejumlah figur yang disebut-sebut berpotensi maju, nama Dr. Syamsul Bachri, S.IP., S.H., M.H. muncul sebagai pendaftar pertama yang mengabil formulir pendaftaran ke panitia pemilihan rektor UIT.
Kehadiran Dr. Syamsul Bachri, S.IP SH MH, sebagai pendaftar pertama menandai langkah awal kontestasi yang diharapkan berjalan demokratis, transparan, dan penuh gagasan. Dengan latar belakang akademik yang kuat dan pengalaman panjang di dunia hukum serta pemerintahan, Dr. Syamsul dinilai sebagai figur yang mampu menghadirkan kepemimpinan yang visioner dan progresif di lingkungan UIT. dalam pengambilan formulir pendaftaran Dr. Syamsul diantar pulan orang yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, sebagai simpatisan dan dukungan kepada Dr. Syamsul
Profil dan Latar Belakang Akademik
Dr. Syamsul Bachri dikenal sebagai akademisi yang konsisten mengabdikan diri di bidang pendidikan tinggi dan hukum. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang ilmu politik (S.IP.), kemudian meraih gelar sarjana hukum (S.H.), magister hukum (M.H.), dan melanjutkan hingga meraih gelar doktor (Dr.) di bidang hukum.
Selain aktif sebagai dosen dan peneliti, Dr. Syamsul juga dikenal memiliki jejaring luas di kalangan akademisi, praktisi hukum, dan organisasi kemasyarakatan. Pandangan akademisnya yang tajam kerap dituangkan dalam berbagai forum ilmiah, seminar, dan publikasi yang membahas tentang tata kelola pendidikan, hukum, dan pemerintahan yang baik.
Visi Transformasi UIT
Dalam pernyataannya kepada media, Dr. Syamsul Bachri menegaskan bahwa keikutsertaannya dalam kontestasi calon rektor merupakan bagian dari komitmen untuk melanjutkan pembangunan Universitas Indonesia Timur sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul, berdaya saing, dan berintegritas.
“Saya hadir bukan hanya untuk mencalonkan diri, tetapi untuk membawa gagasan besar tentang bagaimana UIT bisa menjadi kampus yang mandiri, inovatif, dan menjadi kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan serta Indonesia Timur,” ujar Dr. Syamsul Bachri.
Menurutnya, tantangan pendidikan tinggi saat ini semakin kompleks. Selain menghadapi era digitalisasi dan disrupsi teknologi, perguruan tinggi juga dituntut untuk menghasilkan lulusan yang siap bersaing secara global. Oleh karena itu, diperlukan strategi baru dalam pengelolaan akademik, peningkatan mutu dosen, serta penguatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“UIT harus hadir sebagai kampus yang mampu menjawab kebutuhan zaman. Kita perlu memperkuat kurikulum berbasis kompetensi, memperluas kerja sama dengan dunia industri dan lembaga penelitian, serta memastikan mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang relevan dengan dunia kerja,” jelasnya.
Komitmen terhadap Tata Kelola yang Baik
Lebih jauh, Dr. Syamsul menyoroti pentingnya tata kelola perguruan tinggi yang profesional dan transparan. Ia menegaskan bahwa kepemimpinan rektor bukan hanya soal administrasi, tetapi juga soal moral dan tanggung jawab akademik.
“Rektor harus menjadi teladan, penggerak, dan pengayom bagi seluruh civitas akademika. Saya ingin memastikan bahwa pengelolaan UIT dilakukan secara terbuka, akuntabel, dan berorientasi pada mutu,” tegasnya.
Sebagai bagian dari visinya, Dr. Syamsul juga berencana mendorong pembentukan lembaga riset terpadu di lingkungan UIT, memperkuat digitalisasi kampus, serta membangun sistem penjaminan mutu yang berstandar nasional dan internasional.
Respon Panitia dan Harapan Civitas Akademika
Panitia pemilihan rektor UIT mengonfirmasi bahwa Dr. Syamsul Bachri adalah pendaftar pertama yang mengambil formulir dokumen pendaftaran. Panitia menilai, langkah cepat ini menunjukkan keseriusan dan komitmen beliau untuk mengikuti seluruh tahapan secara resmi dan terbuka.
Tahapan berikutnya dalam proses pemilihan rektor UIT meliputi verifikasi administrasi, penilaian kelayakan, serta pemaparan visi dan misi di hadapan senat universitas dan civitas akademika. Seluruh proses dijadwalkan berlangsung dalam suasana demokratis, dengan harapan dapat menghasilkan pemimpin terbaik bagi universitas.
Sejumlah dosen dan mahasiswa UIT juga menyambut positif langkah Dr. Syamsul Bachri. Mereka menilai, sosoknya memiliki rekam jejak yang jelas dan gaya kepemimpinan yang terbuka terhadap kritik dan masukan.
“Beliau dikenal tegas, berintegritas, dan punya visi yang realistis. Kami berharap beliau bisa membawa perubahan nyata di UIT,” ujar salah satu dosen senior UIT yang enggan disebut namanya.
Menuju Era Baru UIT
Dengan semakin ketatnya kompetisi perguruan tinggi, terutama di kawasan timur Indonesia, kehadiran figur seperti Dr. Syamsul Bachri diharapkan dapat membawa semangat baru dalam membangun UIT menjadi kampus unggulan. Fokus pada peningkatan mutu akademik, penguatan sumber daya manusia, serta kolaborasi lintas sektor menjadi pilar utama dari visi besar yang ia usung.
“Saya yakin, dengan semangat kebersamaan dan kerja kolektif, kita bisa menjadikan Universitas Indonesia Timur sebagai pusat keunggulan akademik, inovasi, dan pengabdian yang membanggakan,” tutup Dr. Syamsul dengan optimistis.

















