banner 468x60

Acungkan Jari Tengah ke Arah Guru, Dua Siswi SMK Negeri 1 Gowa DO

banner 325x300

GOWA, SWUARAINDONESIA.COM—Dua siswi SMK Negeri 1 Gowa, Sulawesi Selatan, berinisial R dan N, resmi dikeluarkan (drop out/DO) dari sekolah setelah salah satu dari mereka mengacungkan jari tengah ke arah guru. Aksi itu terekam video dan viral di media sosial.

Keduanya telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka di hadapan kepala sekolah, dewan guru, dan komite sekolah, pada Jumat, 1 Agustus 2025.

banner 325x300

Menggapi hal tersebut, Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Sulsel, Hery Sumiharto menyatakan, pihak sekolah tak memberitahu Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel dalam hal ini Bidang SMK Disdik Sulsel.

Ia mengaku baru tahu adanya kejadian itu saat dirinya dihubungi beberapa wartawan untuk meminta pandangannya.

“Kalau koordinasi sama saya mungkin setelah keputusan itu diambil. Mungkin dia (koordinasi) dengan cabang dinas, saya tidak tahu. Yang jelas saya baru tahu setelah wartawan hubungi saya,” kata Hery kepada Herald Sulsel saat dihubungi, Sabtu malam, 2 Agustus 2025.

Hery mengaku tak bisa menahan pihak sekolah untuk mengeluarkan dua orang siswa itu. Sebab, pihak sekolah juga punya kewenangan dan alasan tersendiri untuk mengambil tindakan.

“Jadi pihak sekolah sudah mengeluarkan, jadi saya sampaikan juga kalau memang itu keputusannya maumi diapa. Sekolah kan sekarang punya manajemen berbasis sekolah, MBS namanya. Jelas dia punya kewenangan pihak sekolah untuk bagaimana membina anak-anaknya,” jelasnya.

Meski demikian, Hery mengingatkan pihak sekolah akan konsekuensi yang diterima usai mengambil keputusan tersebut.

“Setiap keputusan apapun itu, pasti berdampak positif atau negatif tergantung kacamata orang melihat. Saya tidak bisa menilai salah atau benar itu keputusannya. Yang jelas kepala sekolah tentu punya alasan tersendiri dan itu sudah mengambil keputusan, tapi bukan berarti saya setuju atau setuju ya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Hery bilang peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, baik siswa, guru dan pihak sekolah agar tetap mengedepankan sikap saling menghargai dan pentingnya peran guru untuk mendidik siswa-siswa yang ada di sekolah.

Sebelumnya, Dua siswi SMKN 1 Gowa, Sulawesi Selatan, berinisial R dan N, resmi dikeluarkan dari sekolah (drop out) usai video mereka yang memperlihatkan aksi tidak sopan kepada guru viral di media sosial.

Dalam rekaman berdurasi singkat itu, R terlihat mengacungkan jari tengah tepat di depan wajah gurunya, sementara N merekam aksi tersebut.

Kepala Sekolah SMKN 1 Gowa, Muchlis Jufri, menjelaskan insiden ini berawal dari kesalahan guru saat mengirimkan tugas melalui grup WhatsApp. Sang guru bermaksud mengirimkan emotion jempol, namun yang terkirim justru emotikon jari tengah.

Saat jadwal mengajar berlangsung, R menirukan emotikon itu di hadapan gurunya sembari mengangkat jari tengah, hingga akhirnya direkam dan beredar luas.

“Anak ini menanyakan kenapa gurunya kirim emot seperti itu, tapi caranya tidak sopan. Dia langsung praktikkan di muka gurunya,” kata Muchlis, Jumat, 1 Agustus 2025.

Viralnya video ini memicu reaksi keras masyarakat, para alumni, hingga netizen, yang mendesak sekolah memberi sanksi tegas.

Pihak sekolah kemudian memanggil orang tua kedua siswi dan memutuskan mengeluarkan mereka dari daftar siswa aktif.

Keduanya juga telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka di hadapan kepala sekolah, dewan guru, dan komite sekolah, pada Jumat, 1 Agustus 2025.

Dalam pertemuan tersebut, kedua siswi turut didampingi oleh orang tua masing-masing.

“Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada guru saya, pihak sekolah, netizen, dan seluruh alumni atas tindakan saya yang tidak pantas, yang mencoreng nama baik sekolah,” kata R, sambil menyatakan kesiapannya menerima sanksi DO sebagai konsekuensi.

“Keduanya kami keluarkan. Keputusan ini diambil agar ada efek jera dan kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tegas Muchlis.

Penulis: adminEditor: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 468x60